Margorejo - Mahasiswa KKN-T 35 Melakukan Kegiatan sosialisasi Booklet Kesehatan Mengenai Stunting

Mahasiswa KKN-T 35 Melakukan Kegiatan sosialisasi Booklet Kesehatan Mengenai Stunting

Mahasiswa KKN-T 35 Universitas Alma Ata Melaksanakan kegiatan sosialisasi Booklet Kesehatan Mengenai Stunting, Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Margorejo, Ibu Kader Posyandu, Ibu-ibu PKK dan ibu Hamil. Kegiatan kali ini mahasiswa memaparkan materi mengenai Gizi Seimbang Sebagai Upaya Pencegahan Stunting dan Pencegahan Stunting Pada Saat Kehamilan, Selain itu mahasiswa juga memberikan soisoalisasi mengenai Booklet Kesehatan Mengenai Stuntig di mana di dalam booklet tersebut berisi berbagai macam materi terkait Penyebab Stunting, Dampak Stunting pada Kesehatan, dan pencegahan Stunting. 

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, sehingga tinggi badannya jauh lebih pendek dari standar usianya. Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi kronis yang terjadi pada masa awal kehidupan anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Kondisi ini bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.

Penyebab Stunting

Stunting bukan hanya sekadar masalah tinggi badan, tetapi juga masalah kesehatan yang kompleks yang disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Kekurangan Gizi Kronis

    • Stunting terjadi akibat asupan gizi yang tidak mencukupi, terutama selama masa kritis pertumbuhan (dari kehamilan hingga 2 tahun). Kekurangan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral bisa menghambat perkembangan tubuh dan otak.
  2. Pola Makan yang Tidak Seimbang

    • Asupan makanan yang tidak bergizi dan kurangnya variasi makanan dapat menyebabkan stunting. Hal ini termasuk kurangnya konsumsi makanan kaya protein, zat besi, kalsium, dan vitamin.
  3. Infeksi Berulang

    • Infeksi yang sering terjadi seperti diare atau penyakit pernapasan dapat memengaruhi kemampuan tubuh anak untuk menyerap nutrisi dengan baik. Infeksi yang tidak diobati dengan baik bisa memperburuk kekurangan gizi dan menyebabkan stunting.
  4. Kurangnya Akses ke Air Bersih dan Sanitasi

    • Sanitasi yang buruk dan minimnya akses terhadap air bersih dapat menyebabkan penyakit infeksi yang berulang, yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan anak.
  5. Pola Asuh yang Tidak Tepat

    • Kurangnya pengetahuan orang tua, terutama ibu, tentang gizi yang tepat untuk anak, serta pola asuh yang kurang optimal, bisa menyebabkan anak tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan selama masa pertumbuhan.
  6. Kondisi Sosial Ekonomi

    • Kemiskinan dan keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai serta makanan bergizi bisa meningkatkan risiko stunting pada anak.

Dampak Stunting pada Kesehatan

Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan, baik dalam jangka pendek maupun panjang:

  1. Keterlambatan Perkembangan Kognitif dan Motorik

    • Anak stunting cenderung mengalami kesulitan belajar, perkembangan kognitif yang lambat, dan gangguan pada kemampuan motoriknya. Hal ini bisa memengaruhi prestasi sekolah dan kemampuan bersosialisasi di masa depan.
  2. Meningkatkan Risiko Penyakit

    • Anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit menular dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Stunting juga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
  3. Gangguan Metabolisme

    • Stunting bisa menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh, sehingga anak yang stunting lebih berisiko mengalami obesitas atau kekurangan berat badan saat dewasa.
  4. Penurunan Produktivitas

    • Stunting pada masa anak-anak dapat berdampak pada kualitas hidup di masa dewasa, termasuk menurunkan kemampuan produktivitas kerja dan berpengaruh pada perekonomian secara individu maupun masyarakat.

Pencegahan Stunting

 

Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Beberapa cara untuk mencegah stunting meliputi:

  1. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil

    • Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung protein, asam folat, zat besi, kalsium, dan nutrisi lainnya yang penting untuk perkembangan janin.
  2. Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif

    • Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi sangat penting untuk mencegah stunting. ASI mengandung nutrisi yang tepat dan mudah dicerna oleh bayi.
  3. Pemberian MPASI yang Tepat

    • Setelah 6 bulan, bayi harus mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, seimbang, dan sesuai kebutuhan usia. Makanan ini harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
  4. Imunisasi Lengkap dan Pencegahan Infeksi

    • Imunisasi dan pencegahan penyakit seperti diare dan infeksi pernapasan sangat penting untuk menjaga kesehatan anak dan memastikan mereka dapat tumbuh optimal.
  5. Akses terhadap Sanitasi dan Air Bersih

    • Menyediakan akses air bersih dan sanitasi yang baik akan membantu mencegah penyakit infeksi yang sering menyebabkan malnutrisi dan stunting.
  6. Edukasi tentang Pola Asuh yang Baik

    • Orang tua harus mendapatkan edukasi tentang pentingnya gizi yang baik, pola makan yang sehat, serta cara merawat anak yang benar.

Program Pemerintah untuk Mengatasi Stunting

Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi dan mencegah stunting, antara lain:

  • Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan pemberian suplemen gizi.
  • Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak-anak yang kekurangan gizi.
  • Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memberikan dukungan finansial bagi keluarga kurang mampu agar bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.
  • Penyuluhan Gizi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi dan pola asuh yang baik.

Stunting adalah masalah kesehatan serius yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak. Pencegahan stunting perlu dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun dengan memastikan asupan gizi yang cukup, menjaga kebersihan, dan akses terhadap layanan kesehatan yang baik. Peningkatan pengetahuan orang tua tentang gizi dan pola asuh juga sangat penting dalam mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang optimal anak


Dipost : 13 September 2024 | Dilihat : 90

Share :