Hari Jumat 31 mei 2024 dilaksanakan rembug stunting guna percepatan peningkatan kesehatan ibu hamil dan balita,
pengisi materi dari forkopimcam dan Pendamping desa, di hadiri juga oleh bhabinsa, bhabinkamtibmas, terdata tahun ini desa margorejo hanya terdapat 1 warga yang berpotensi stunting, karena faktor ekonomi dan faktor SDM yang sebelumnya ibu tsb tidak menyadari bahwa dia hamil, maka kader kesehatan desa segera menindaklanjuti temuan tsb dan memberikan asupan gizi berupa vitamin dll,
program pengentasan stunting sangat di prioritaskan
Alasan mengapa rembug desa sangat penting adalah karena setiap desa memiliki karakteristik, tantangan, dan sumber daya yang berbeda.
Melalui rembug desa, kita dapat memahami masalah stunting secara lebih mendalam dan merumuskan solusi yang lebih tepat sasaran berdasarkan kondisi setempat.
Langkah-langkah dalam Rembug Stunting:
Identifikasi Masalah: Rembug dimulai dengan identifikasi masalah stunting di desa. Data dan statistik tentang jumlah balita yang mengalami stunting, pola makan masyarakat, serta akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi dasar dalam menetapkan permasalahan yang harus diselesaikan.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan: Semua pemangku kepentingan, seperti petugas kesehatan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat, perlu berkolaborasi secara sinergis. Setiap pihak memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam upaya pencegahan stunting.
Penyuluhan dan Edukasi: Rembug desa menjadi platform ideal untuk menyampaikan informasi dan edukasi tentang gizi seimbang, pola makan yang baik, dan perawatan anak yang benar. Pemahaman yang tepat tentang pentingnya gizi pada masa pertumbuhan akan memberdayakan masyarakat untuk mengambil tindakan yang lebih baik.
Pemanfaatan Sumber Daya Lokal: Dalam rembug desa, perlu dieksplorasi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan status gizi anak-anak. Misalnya, penggunaan pangan lokal yang kaya gizi dan mudah didapatkan di sekitar desa, seperti buah-buahan, sayuran, atau ikan air tawar. Selain itu, pemanfaatan fasilitas kesehatan dan program bantuan pemerintah juga perlu dipertimbangkan.
Perencanaan Program: Berdasarkan hasil rembug desa, perencanaan program pencegahan stunting yang terintegrasi dapat dilakukan. Program-program ini harus mencakup aspek gizi, perawatan kesehatan, sanitasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pelaksanaan dan Monitoring: Setelah program direncanakan, langkah selanjutnya adalah melaksanakannya secara konsisten.
Selama pelaksanaan, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan keberhasilan program serta menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Kesimpulan: Rembug desa tentang stunting merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan masyarakat desa, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengatasi masalah stunting. Dengan mengidentifikasi masalah secara spesifik, merencanakan program yang tepat, dan melibatkan sumber daya lokal, rembug desa menjadi platform efektif dalam upaya pencegahan stunting di tingkat desa.
Dipost : 01 Juni 2024 | Dilihat : 235
Share :